Selasa, 22 Oktober 2019

Reaktivasi Stasiun KA Demak dan Jalurnya

ilustrasi
SULTAN MARBUN TV -- Stasiun Demak (DM) merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas besar yang terletak di Bintoro, Demak, Demak. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang dan merupakan stasiun terbesar di Kabupaten Demak.

Stasiun ini dahulu diresmikan pada tanggal 27 September 1883 oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Stasiun ini berada di jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dengan Juwana di Pati. Untuk menghubungkan jalur ini dengan pusat ibu kota Kabupaten Grobogan, dibangunlah jalur cabang menuju Stasiun Purwodadi serta memindahkan jalur yang dahulunya dimiliki oleh Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij.


Pada tahun 1986, jalur kereta api yang melayani Kemijen hingga Rembang ditutup karena sarana yang tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa foto koleksi de Jong dalam buku Spoorwegstations op Java yang diterbitkan pada tahun 1993 menampilkan bahwa pada tahun 1990 stasiun ini masih menampakkan atap dan jalur-jalurnya yang sudah mangkrak. Jalur tersebut kemungkinan dibongkar pada tahun 1996 hingga akhir tahun 1990-an.

Bangunan stasiun ini menggunakan arsitektur bergaya Hindia Baru (Nieuwe Indische Bouwstijl) dengan atap yang diekspos sedemikian rupa sehingga menambah artistik bangunan. Sebagai stasiun besar, aktivitas pengangkutan barang dan penumpang di Kota Demak dipusatkan di stasiun ini. Stasiun ini dilengkapi dengan atap overkapping dan sebuah gudang. Namun atap yang memayungi jalur-jalur sudah hilang. Bangunan gudang juga sudah dimanfaatkan sebagai kios. Saat ini stasiun ini dimanfaatkan sebagai kafe dan tidak ada reaktivasi untuk jalur-jalur SJS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

See

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *